Saturday, July 25, 2015

Laksa 180

Walau keluarga gw ga ngerayain Lebaran, tapi tiap Lebaran kami pasti makan makanan khas Lebaran. Entah opor ayam, kari ayam, atau lauk lain komplit dengan kupatnya. Biasanya nyokap yang bikin. Tapi karena tahun ini nyokap sakit, jadi ga bisa masak. Berhubung rasanya ada yang kurang jika kami sekeluarga ga makan makanan khas Lebaran, jadi gw memutuskan untuk memasak sesuatu yang spesial di Lebaran tahun ini. Menu dipilih berdasarkan pilihan nyokap ketika gw nanya, 'Mending bikin apa ya Lebaran nanti?'. Katanya, 'Laksa aja. Kan kamu masih punya mie teh hijau dari Tiongkok tea'. Hmmm... Betul juga. Jadi akhirnya gw mencicil membeli bahan baku selama seminggu sebelum Lebaran. Tentunya di supermarket karena praktis dan nyaman kalau beli di malam hari setelah pulang kerja. Tapi ternyata memang macet n penuh ruarrr biasa karena udah makin deket Lebaran, yang artinya otomatis orang-orang yang udah pada dapet THR menyerbu toko. Hehe...

Di hari pelaksanaan (hari pertama Lebaran), ternyata ada kerjaan rumah yang harus dikerjakan dan tamu yang datang, sehingga gw baru bisa masak mulai jam 12.30. Berhubung gw sama sekali belum pernah masak laksa, jadi semua serba trial and error. Beresnya jam....15.30! Hahaha... Makanya gw kasih nama Laksa 180. Alias laksa yang baru siap disajikan setelah 180 menit gw berkutat di dapur. Wkwkkwkk... Cape juga ya kalau jadi ibu rumah tangga dan masak tiap hari. Well, mudah-mudahan sih besok-besok gw bisa masak lebih cepet dibanding percobaan pertama ini.

BAHAN-BAHAN:
Bahan utama:
-ayam fillet 1 bongkah :D
-mie teh hijau (sekitar 50 gr)
-bihun 2 keping (sekitar 100 gr)

Bumbu uleg:
-3 siung besarrr bawang merah
-3 siung kecil bawang putih
-kunyit setengah jari
-garam sekitar 6 sendok teh
-minyak goreng sekitar 4 sendok makan untuk menggoreng bumbu yang sudah diuleg

Kuah:
-air ummm...sekitar 1 liter kali ya...
-laos setengah jari, dikeprek
-sereh 1 batang
-bawang daun 3 batang, potong tipis
-santan 1 dus kecil (gw pake merk Kara)

Bahan pelengkap:
-daun kemangi 1 ikat
-cabe merah dan hijau sesukanya, potong tipis
-kerupuk ikan, kerupuk mie, atau kerupuk apapun
-kecap manis
-bawang goreng 

CARA MEMASAK:
1. Potong semua bahan bumbu uleg, lalu uleg sampai halus. 
2. Goreng bumbu uleg sampai wangi.
3. Masak air untuk kuah sampai mendidih beserta dengan ayam fillet. 4. Masukkan semua bumbu kuah dan bumbu uleg ke dalam kuah ketika ayam sudah terlihat cukup matang. Aduk terus-menerus agar santan tidak pecah.
5. Rebus mie dan bihun di panci lain. Beri sedikit minyak agar tidak menempel. Tiriskan jika sudah matang.
6. Petik daun kemangi dan bilas dengan air matang.
7. Suwir-suwir daging ayam dengan bantuan garpu dan pisau. 
8. Masukkan semua bahan utama ke dalam mangkok saji. Siram dengan kuah. Beri irisan cabe hijau, daun kemangi bawang goreng, kecap manis, dan kerupuk sesuai selera. 
9. Selamat menikmati!

Kesannya simple ya? Tapii motong bumbu n ngulegnya itu lohhh yg bikin lama. Ditambah printilan ini-itu yang harus disiapkan n bikin lama (misal: kudu metikin daun kemangi sembari merebus mie dan bihun, dsb). Cuma katanya kl bumbu diblender ga seenak diuleg ya? Hihi...

Oia gw harusnya masukin telur rebus juga ke dalam laksa, tapi telur di rumah habis (karena bokap lagi keranjingan bikin telur pindang). Well...semoga resep ini bisa diulang di lain kesempatan dengan rasa yang lebih nikmat dan bahan lebih lengkap. Ehmm..dan tentunya lebih cepat. Hehe.. Tapi enak lho percobaan pertama gw ini :D Xixixi

-Bee-